Kamis, 23 September 2010

SNGEH FOREST
Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Pulau Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.
Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunjung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.

Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.

Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.
Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.

Hutan wisata ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala (dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah berumur lebih dari tigaratus tahun.

Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.

Jika kita sempat mengunjungi taman wisata ini, kita pasti akan tertarik dengan keindahan pohon pala yang tumbuh dihutan ini, karena selain tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus. Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat
lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.

Ada hal menarik diceritakan oleh para pengunjung dan pengelola Taman Wisata Sangeh tentang sebuah pohon yang telah tua dan akan roboh. Dari perkiraan banyak orang, pohon tersebut akan roboh kearah Pura Bukit Sari, namun kenyataanya semua ternyata melenceng. Awalnya pohon tersebut akan ditebang namun tidak ada yang berani karena takut mendapat kutukan.
"Sekitar awal Januari, akhirnya pohon itu roboh sendiri, mengarah ke barat daya. Persis antara bangunan Bale Kulkul dan Pewaregan, sehingga hanya sedikit sekali menimbulkan kerusakan, hanya pada tembok luar Pewaregan saja. Ini mengherankan karena seharusnya pohon itu tumbang persis di bangunan utama pura," kata Sumohon.

Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule.

Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu pule itu, kata Subawa. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin.

KEKUATAN MAGIS PIS BOLONG

PIS BOLONG
Kekuatan Magis '' Pis Bolong ", Benarkah Ada ? Pis bolong atau uang kepeng pernah menjadi alat transaksi di Bali pada masa lampau.Bentuknya bulat pipih dan pada bagian tengahnya berlobang. Pada kedua permukaannya berisi tulisan huruf Cina. Di Bali, uang kepeng ini masih memiliki fungsi di masyarakat Hindu Bali. Berbagai sarana upacara masih memanfaatkannya, serta dimanfaatkan pula untuk membuat benda-benda cenderamata untuk kepentingan pariwisata.

Pendapat beberapa para ahli di bidang benda-benda purbakala meyakini bahwa uang kepeng berasal dari negeri Cina. Salah satunya adalah pendapat dari F.A. Liefrinch yang menyebutkan uang kepeng sebagai Chinese coins. Pendapat ini didasari karena pada kedua permukaan uang kepeng tersebut berisi tulisan huruf Cina.

Menurut cerita pada masa lampau, ada seorang musafir dari dari Cina yang bernama Fa Hien pergi berlayar menuju ke tanah Hindu yaitu India dan Srilangka. Setelah beberapa lama berada di sana, ia kemudian kembali ke negeri asalnya sekitar 414 Masehi. Namun di tengah perjalanan, kapal yang ditumpanginya diserang badai dan mengalami kerusakan. Kapal tersebut kemudian terdampar di sebuah pulau yang kemudian dikenal sebagai Ya-wa-di. Konon yang dimaksud dengan Ya-wa-di adalah Jawa Dwipa atau Pulau Jawa. Ada kemungkinan pada masa itu uang kepeng sudah mulai diperkenalkan di sana.
Namun ada para ahli yang berpendapat bahwa uang kepeng dikenal di Indonesia pada masa kerajaan di Nusantara menjalin hubungan dagang dengan negeri Cina. Seperti diketahui bahwa bangsa Cina memang terkenal sebagai bangsa pedagang sejak zaman dulu. Pada masa itu mereka sudah melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa di belahan dunia lain, baik lewat darat maupun lewat lautan. Bukti adanya hubungan dagang antara negeri Cina dengan raja-raja di Pulau Jawa dapat dibuktikan dengan ditemukannya uang kepeng dalam jumlah yang cukup banyak di beberapa kota seperti Pati, Kudus, Batang, Kendal, Cilacap, Temanggung, Purworejo, Blora, yang secara geografis kebanyakan terletak di pesisir pantai. R. Gorris, seorang sejarawan dari Belanda yang lama tinggal di Sanglah, Denpasar, menyatakan bahwa uang kepeng sudah dikenal di Bali sekitar 882 Masehi.

Bagi sebagian masyarakat Hindu Bali, uang kepeng jenis tertentu diyakini memiliki kekuatan gaib atau magis. Menurut Koentjoroningrat, kemampuan manusia untuk menghadapi hidup ini memang dilandasi oleh naluri dan ilmu pengetahuan.
Namun terkadang semua itu tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara tuntas dengan cara rasional. Untuk itu mereka kemudian menyiasatinya dengan cara yang irasional yakni dengan ilmu gaib atau magis. Dikatakan juga bahwa ilmu gaib yang dimaksud adalah cara-cara manusia untuk mempengaruhi alam dalam usahanya untuk mencapai tujuan.

Adanya usaha manusia yang sedemikian itu pada akhirnya memunculkan benda-benda yang
memiliki kekuatan gaib, salah satunya adalah dalam bentuk uang kepeng. Tentunya uang kepeng jenis ini memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh uang kepeng biasa. Kalau uang kepeng biasa pada umumnya pada dua sisinya berisi tulisan Cina, namun pada uang kepeng gaib pada salah satu sisinya akan berisi rerajahan atau gambar tertentu di antaranya gambar Arjuna, Bima, Kresna, Panca Pandawa, Tualen, Sangut, Hanoman, Kuda, Jaring, sampai Bulan Sabit.

Uang kepeng yang berisi rerajahan itu pada umumnya memiliki kekuatan sesuai dengan gambar yang terdapat pada salah satu sisi dari uang kepeng tersebut. Kekuatan gaibnya akan muncul kalau si pemilik atau pembawa uang kepeng tersebut yakin akan hal itu. Beberapa selentingan memang terdengar santer di masyarakat bahwa kekuatan gaib uang kepeng memang sangat dahsyat. Seseorang yang menjuarai lomba lari jarak jauh digosipkan memiliki uang kepeng bergambar kuda atau lebih dikenal dengan pis jaran. Seorang pemuda yang wajahnya tidak begitu menjanjikan tiba-tiba menikah dengan seorang gadis secantik bidadari, kemudian diisukan punya pis Rejuna.


Fungsi Magis

Benarkah itu? Bagi sebagian lainnya hal itu dianggap sebagai lelucon murahan. Uang kepeng Arjuna atau pis Rejuna, sesuai dengan sebutannya, maka pada salah satu sisinya terdapat gambar Arjuna. Dalam cerita Mahabharata, Arjuna dikenal sebagai putra ketiga dari Dewi Kunti dan nomor tiga dari Panca Pandawa. Di samping pandai memanah, ia juga dikenal sebagai ksatria yang gagah berani. Wajahnya yang rupawan menyebabkan ia diidolakan oleh banyak wanita. Hal ketampanan itulah yang sebenarnya menjadi penyebab pengapa banyak lelaki kemudian berkeinginan untuk memiliki pis Rejuna tersebut.

Di samping itu, sebagian masyarakat ada yang meyakini bahwa dengan menjadikan pis Rejuna sebagai jimat akan menyebabkan banyak wanita tergila-gila pada si pemilik pis tersebut. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pis Rejuna fungsinya tiada lain untuk melanggengkan hubungan orang bersuami-istri atau hubungan sejoli yang sedang dilanda asmara.

Lalu, pis Kresna, sesuai dengan peran Kresna dalam dunia pewayangan, maka fungsinya adalah sebagai penuntun ke arah kebajikan dan kebijakan. Dipercaya juga bahwa orang yang menjadikan pis Kresna sebagai jimat akan memiliki sifat-sifat mulia seperti selalu berpihak pada kebenaran, jujur, dan selalu menegakkan keadilan. Oleh karenanya benda ini sangat cocok dimiliki oleh seorang pemimpin negara.
Pis Bima memiliki kekuatan gaib yang pada intinya menjunjung tinggi kejujuran dan
kebenaran. Oleh karenanya, pis Bima sangat cocok dimiliki oleh orang yang mengemban tugas sebagai Pecalang. Di samping itu, bagi orang yang menjadikan pis Bima sebagai jimat akan menjadikan dirinya tangkas dan mahir dalam berperang.

Pis Anoman, keistimewaannya adalah mampu memberikan kekuatan dan tenaga seperti angin kepada orang yang membawanya.

Pis Panca Pandawa, dinamakan demikian, karena pada permukaan trep terdapat gambar dari kelima ksatria putra Pandu, yaitu: Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa. Pis ini dipercaya memiliki kekuatan gaib seperti kewibawaan, kekuatan, dan juga kebijaksanaan.

Lantas, pis Sangut ? Ini sangat diminati oleh banyak orang karena memiliki kekuatan magis sama seperti tokoh Sangut dalam cerita pewayangan. Dengan membawa pis Sangut sebagai jimat maka orang akan menjadi sangat lihai dalam berdebat.

Pis
Tualen yang juga diyakini memiliki kekuatan gaib. Dipercaya bahwa dengan membawa pis Tualen ini orang akan merasa tenang saat berhadapan dengan situasi apapun. Ia akan disegani oleh musuh-musuhnya, serta mampu mempengaruhi pikiran dan pendapat orang lain.
Pis jaring, sesuai dengan namanya, diyakini memiliki kekuatan untuk "menjaring" rezeki.Sesuai dengan namanya, benda ini sangat cocok dimiliki oleh nelayan. Di samping untuk mendapatkan banyak ikan, pis jaring ini juga diyakini mampu memberikan keselamatan padapemiliknya.

Sebenarnya masih ada banyak lagi jenis pis bolong atau uang kepeng rerajahan yang beredar terbatas di masyarakat dengan gambar atau simbol yang berbeda-beda satu dengan lainnya.Namun perlu dipahami bahwa pis bolong jenis ini juga ada banyak tiruannya. Tentunya yang ini tidak memiliki kekuatan gaib apa-apa dan perannya juga hanya terbatas sebagai benda aksesoris belaka.
www.balipost.co.id

SUBAK DI BALI

SUBAK 
Bali kaya akan tradisi Hindu yang penuh dengan ajaran kebajikan dan harmonisasi dengan alam. Dalam tradisi agraris mereka dikenal sistem pengairan atau irigasi subak.
Subak adalah sistem pengelolaan distribusi aliran irigasi pertanian khas masyarakat Bali. Sistem ini sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan terbukti mampu meningkatkan produktifitas pertanian di Bali.

Melalui sistem Subak, para petani memperoleh jatah air sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh musyawarah warga. Secara filosofis, keberadaan Subak merupakan manifestasi dari konsep Tri Hita Karana, yaitu relasi harmonis antara manusia dan Tuhan, manusia dan alam, serta relasi antar sesama manusia. Oleh sebab itu, kegiatan dalam perkumpulan Subak tak hanya meliputi masalah pertanian semata, melainkan juga meliputi masalah ritual dan peribadatan untuk memohon rejeki yang belimpah.Air, sawah, tanaman padi mempunyai tempat penting dalam sistem subak bahkan dikaitkan dengan aspek religius. Ketiganya berhubungan dengan kuasa Dewi Sri. Oleh karena itu subak tak semata mengatur soal teknis pengaturan air semata, tetapi juga aspek sosial, religius.

Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.Bertugas mengawasi dan mengelola subak namanya kelian. Kelian ini sifatnya sosial, tidak mendapatkan gaji atau imbalan. Merekalah cagar terdepan dalam pelestarian subak. Apalagi keberadaan subak kian terancam dengan makin banyaknya alih fungsi lahan di Bali. kelian-kelian Subak ini yang akan menjadi saksi bagaimana nasib subak berhadapan dengan era modernisasi.

Pengaturan air ala subak telah diatur dalam semacam undang-undang yang disebut awig-awig. Dalam awig-awig inilah dimuat pokok-pokok aturan subak. Pembagian air disesuaikan dengan keanggotaan petani di subak, ada anggota aktif dan pasif, keduanya mendapat pembagian jatah air yang berbeda. Inilah prinsip keadilan dimana pembagian disesuaikan dengan kontribusi.
Revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin, dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah berbeda dengan sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode yang baru pada revolusi hijau menghasilkan pada awalnya hasil yang melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-kendala seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air. Akhirnya ditemukan bahwa sistem pengairan sawah secara tradisional sangatlah efektif untuk menanggulangi kendala ini.

Subak telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan J. Stephen Lansing telah menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional. Ia mempelajari pura-pura di Bali, terutama yang diperuntukkan bagi pertanian, yang biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun 1987 Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak. Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini.

DESA TRUNYAN ASLI BALI

DESA TRUNYAN ASLI BALI

Menyebut Trunyan, ingatan langsung pada sebuah desa kecil yang letaknya terpencil di tepi Danau Batur dan di kaki Bukit Abang. Terbayang pula suasana kehidupan masyarakat Bali tempo dulu dengan tradisi kuat menyelimuti desa ini.

Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuno di tepi danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli.
Desa ini merupakan sebuah desa Bali Aga, Bali Mula dengan kehidupan masyarakat yang unik dan menarik Bali Aga, berarti orang Bali pegunungan, sedangkan Bali Mula berarti Bali asli. Kebudayaan orang Trunyan mencerminkan satu pola kebudayaan petani yang konservatif.

Berdasarkan folk etimologi, penduduk Trunyan mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi. Versi pertama, orang Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka ‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan. Terkait dengan versi ini, orang Trunyan mempunyai satu mite atau dongeng suci mengenai asal-usul penduduk Trunyan adalah seorang Dewi dari langit.

Berdasarkan folk etimologi, penduduk Trunyan mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi. Versi pertama, orang Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka ‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan. Terkait dengan versi ini, orang Trunyan mempunyai satu mite atau dongeng suci mengenai asal-usul penduduk Trunyan adalah seorang Dewi dari langit.

Versi kedua, orang Trunyan hidup dalam sistem ekologi dengan adanya pohon Taru Menyan, yaitu pohon yang menyebarkan bau-bauan wangi. Dari perdaduan kata “taru” dan “menyan” berkembang kata Trunyan yang dipakai nama desa dan nama penduduk desa tersebut.

Pohon ini, menurut kepercayaan masyarakat kami di Trunyan, menyerap bau busuk sehingga meskipun mayat dibiarkan tanpa dikubur, tidak ada bau busuk tercium. Pohon ini dikenal sebagai Taru Menyan .Taru Menyan sendiri diyakini sebagai asal mula nama Desa Trunyan. Konon, pohon ini pernah menyebarkan bau sangat harum. Keharumannya inilah yang menyerap bau busuk mayat-mayat di kuburan ini. Jangan pernah mengambil barang-barang yang ada di sini. Barang-barang itu milik orang-orang yang dikubur di sini.

Desa Trunyan terletak di sebelah timur bibir danau Batur, letak ini sangat terpencil. Jalan darat dari Penelokan, Kintamani, hanya sampai di desa Kedisan. Dari Kedisan ke desa Trunyan orang harus menyeberang danau Batur selama 45 menit dengan perahu bermotor atau 2 jam dengan perahu lesung yang digerakkan dengan dayung. Selain jalan air, Trunyan juga dapat dicapai lewat darat, lewat jalan setapak melalui desa Buahan dan Abang.

Hawa udara desa Trunyan sangat sejuk, suhunya rata-rata 17 derajat Celcius dan dapat turun sampai 12 derajat Celcius. Danau Batur dengan ukuran panjang 9 km dan lebar 5 km merupakan salah satu sumber air dan sumber kehidupan agraris masyarakat Bali selatan dan timur.

Secara spesifik, terkait dengan kepercayaan orang Trunyan mengenai penyakit dan kematian, maka cara pemakaman orang Trunyan ada 2 macam yaitu:

1. Meletakkan jenazah diatas tanah dibawah udara terbuka yang disebut dengan istilah mepasah. Orang-orang yang dimakamkan dengan cara mepasah adalah mereka yang pada waktu matinya termasuk orang-orang yang telah berumah tangga, orang-orang yang masih bujangan dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal.

2. Dikubur / dikebumikan. Orang-orang yang dikebumikan setelah meninggal adalah mereka yang cacat tubuhnya, atau pada saat mati terdapat luka yang belum sembuh seperti misalnya terjadi pada tubuh penderita penyakit cacar, lepra dan lainnya. Orang-orang yang mati dengan tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri juga dikubur. Anak-anak kecil yang gigi susunya belum tanggal juga dikubur saat meninggal.

Untuk keperluan pemakaman, di desa Trunyan terdapat 3 kuburan yaitu:
1.Sema wayah diperuntukkan untuk pemakaman jenis mepasah
2.Sema bantas, diperuntuukan untuk dengan penguburan.
3.Sema nguda, diperuntukkan untuk kedua jenis pemakaman yaitu mepasah (exposure) maupun penguburan.

Keunikan lainnya adalah peninggalan purbakala, Prasasti Trunyan. Tersebutlah pada tahun Saka 813 (891 Masehi), Raja Singhamandawa mengizinkan penduduk Turunan (Trunyan) membangun kuil. Kuil berupa bangunan bertingkat tujuh ini merupakan tempat pemujaan Bhatara Da Tonta.

Kuil bertingkat tujuh ini dinamakan Pura Turun Hyang. Di dalamnya tersimpan arca batu Megalitik yang dipercaya dan disakralkan masyarakat Trunyan sebagai arca Da Tonta. Dikenal pula sebagai Pura Pancering Jagat sebagai istana Ratu Gede Pancering Jagat.

Setiap dua tahun sekali di pura ini digelar upacara besar. Tepatnya pada Purnama Sasih Kapat. Masyarakat Trunyan merayakannya dengan pementasan tarian sakral, Barong Brutuk dan tari Sanghyang Dedari. “Sayangnya, tarian Sanghyang Dedari kini sudah punah, tidak ada lagi yang menarikannya.
Desa Trunyan memiliki lima banjar, yang letaknya relatif berjauhan. Pusat desa ini adalah Trunyan, sebuah perkampungan yang terletak di tepi timur Danau Batur, sekitar 45 menit berperahu dari Desa Kedisan, Kintamani. Kintamani sendiri terletak sekitar 65 kilometer arah utara Kota Denpasar.

Jalan aspal dari Kintamani menuju Desa Trunyan ini berujung di Cemara Landung, salah satu kampung di Banjar Trunyan yang berbatasan dengan Desa Buahan, Kintamani. Dari Cemara Landung ke Desa Trunyan, masih diperlukan lagi sekitar 8 sampai 10 menit berperahu.

Empat banjar lainnya di Trunyan masing-masing Banjar Madya, Banjar Bunut, Banjar Mukus, dan Banjar Puseh. Banjar Madya dan Banjar Bunut berada di sebelah selatan Desa Trunyan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem. Dari Desa Trunyan ke Banjar Bunut butuh waktu sekitar dua jam berjalan kaki. Itu pun melewati jalan setapak dan mendaki Bukit Abang.

surgabali.biz,balisightseeing.wordpress.com

APA ITU NUKLIR .............................................?

Nuklir, apa itu?

Ngeri, dan takut. Itulah bayangan seseorang ketika mendengar kata “Nuklir”. Kata – kata ini seakan – akan menjadi sebuah momok bagi masyarakat awam, setidaknya masyarakat awam di Indonesia. Ini wajar, mungkin disebabkan ketidaktahuan mereka dengan apa itu Nuklir? Ini tercermin dalam sebuat poling di sebuah situs, ternyata masih saja ada orang yang tidak setuju dengan didirikannya PLTN di Indonesia.
Namun hal yang berbeda saya temui saya mengunjungi situs www.infonuklir.com , poling disana menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan adanya PLTN, Jadi saya beranggapan ketakutan sebagian besar masyarakat adalah karena faktor ketidaktahuan mereka tentang apa itu Nuklir, apa itu PLTN.
Jadi apa sih Energi Nuklir itu?
Energi Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari perpecahan dua inti atom yang tidak stabil memecah menjadi dua inti atom yang lebih kecil. Akibat dari reaksi ini adalah dilepaskan sinar gamma dalam bentuk energi panas (dikenal dengan istilah reaksi fisi ). Lalu bagaimana agar inti atom tersebut dapat bereaksi sehingga memecah menjadi dua inti atom yang lebih kecil? Tentu Reaksi Nuklir tidak akan terjadi jika tidak ada yang memicu reaksi tersebut. Artinya reaksi nuklir tidak terjadi secara spontan. Namun terlebih merupakan sebuah reaksi dari aksi yang dilakukan pada atom tersebut (dalam hal ini Uranium). Mengapa uranium? Karena uranium merupakan salah satu atom terberat. Dengan kata lain, terdapat banyak proton dan netron di dalam inti atomnya.
Nuklir, energi yang ramah lingkungan
Seperti yang penulis jelaskan, bahwa inti atom tidak dapat meluruh dengan sendirinya tanpa ada penyebab luar. Kenapa? Karena inti atom ini terikat oleh gaya, yang merupakan gaya terkuat dalam alam semesta atau dikenal dengan istilah “Gaya Nuklir Kuat”. Agar reaksi nuklir dapat terjadi (yang dimaksudkan disini adalah reaksi fisi) maka kita harus menembakkan sebuah netron berkecepatan tinggi pada uranium. Setelah Netron diserap inti uranium, hasilnya menarik, inti atom menjadi tidak stabil. Mengapa tidak stabil? karena Jumlah netron dan proton terdapat selisih sehingga struktur inti menjadi tidak lagi stabil, karena itu inti atom berusaha untuk menstabilkan dirinya – yang sudah tidak stabil- dengan cara pembelahan menjadi fragmen dan dengan memancarkan energi. dengan pengaruh energi yang dilepaskan, inti atom tersebut pun mulai mengeluarkan komponen-komponen yang dimilikinya dengan kecepatan tinggi, termasuk partikel netron berkecepatan tinggi yang akhirnya menabrak inti Uranium tetangganya :) . Akhirnya reaksi berantaipun dimulai sehingga energi yang dilepaskanpun akan semakin besar.
Untungnya netron yang tidak terikat pada inti atom ini rawan terhadap peluruhan yang disebut “disintegrasi beta” Sehingga netron semacam ini (yang menyebabkan reaksi nuklir) tidak kita temui di alam. Jika tidak, tentu bumi ini akan menjadi planet yang tidak berpenghuni, yang dipenuhi dengan reaksi berantai.
Kita harus bersyukur bahwa Allah menciptakan atom lengkap dengan kekuatan dahsyat di dalamnya dan menjaga kekuatan ini terkendali secara menakjubkan.
PLTN dan Keuntungannya
Reaksi semacam inilah yang terdapat dalam PLTN, reaksi ini dilakukan di dalam sebuah reaktor yang di desain sedemikian rupa, dan reaksi yang dilakukanpun penuh dengan perhitungan – perhitungan tinggi dan mempertimbangkan setiap kemungkinan. Apakah keuntungan PLTN dibandingkan sumber energi alternatif lainnya? PLTN adalah energi yang ramah lingkungan tentunya apabila di bandingkan dengan bahan bakar fosil. Energi Nuklir yang merupakan alternatif dari energi fosil tidak mencemari udara. PLTN tidak menghasilkan karbondioksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, tidak seperti energi lainnya seperti batu bara, gas, dan minyak bumi yang menghasilkan produk sisa. Semua produk sisa ini tidak hanya berbahaya bagi manusia, tapi juga bagi lingkungan. Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang ikut memberikan andil terhadap pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Sulfur dioksida bisa menyebabkan iritasi paru – paru sedangkan nitrogen oksida dapat menyebabkan exasperate asthmatic conditions. Nitrogen Oksida juga dapat menyebabkan hujan asam yang berbahaya bagi lingkungan ketika gas ini berada di atmosfir.
Sebagai tambahan PLTU Batubara dengan kapasitas 1.000MWe ternyata menimbulkan radiasi ke lingkungan 100 kali lebih besar dibanding PLTN dengan daya yang sama dan patut diketahui bila pembakaran batubara diseluruh dunia telah menghasilkan limbah radioaktif Uranium dan Thorium sebesar 37.000 ton setiap tahunnya, dimana 7.300 ton diantaranya berasal dari PLTU di Amerika Serikat. Desain PLTU pun- tidak seperti PLTN – tidak dirancang untuk menangani limbah radioaktif semacam ini :(
PLTU Yang Turut andil dalam Polusi Udara dan Pemanasan Global, Langit tidak lagi biru dalam gambar ini, karena begitu penuhnya asap polutan yang dikeluarkan oleh cerobong asapnya.
San Fransisco (atas) , Air Laut Naik sampai 2,25 meter akibat Global Warming, sedangkan di New York City (bawah) lebih parah lagi air laut naik 3 sampai 5 meter

Sebuah keluarga sedang berekreasi di sebuah pantai di Kenting Cina, Yang merupakan kawasan PLTN (belakang). Ini menunjukkan bahwa PLTN aman bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga tidak ada kekuatiran keluarga ini untuk berekreasi di daerah PLTN. Hal ini yang tidak kita temukan pada PLTU
Tidak seperti PLTU – meskipun PLTN juga menghasilkan limbah, namun limbah ini ditangani dengan baik dan tidak dibuang ke lingkungan sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan PLTN terdiri dari dua jenis yaitu limbah tingkat tinggi dan limbah tingkat rendah. Untuk Limbah tingkat tinggi, limbah ini dapat dapat digunakan kembali untuk bahan bakar PLTN sehingga mampu untuk membangkitkan listrik.
Energi Nuklir adalah energi yang murah untuk dihasilkan, ini membuatnya menjadi energi alternatif yang luar biasa. Bisa dibayangkan, satu gram uranium saja mampu menghasilkan energi listrik yang setara dengan satu ton batu bara. Mungkin biaya yang relatif mahal dalam energi nuklir adalah dalam hal konstruksi dari PLTN. Namun ketika PLTN sudah dibangun maka dapat dirasakan bahwa ternyata PLTN merupakan pembangkit listrik yang paling ekonomis. Ini dikarenakan biaya pengoperasian dan bahan bakarnya jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya sumber energi lainnya.

Begitulah Nuklir, karena ketidaktahuan kita ditambah dengan berita – berita miring seputarnya membuat kita menyalahpahami apa itu Nuklir. Semoga tulisan saya yang sedikit ini, mampu menambah wacana kita tentang energi alternatif masa depan yang tidak mungkin lagi bisa kita hindari.
 

Rabu, 22 September 2010

BERBAGAI KEBUDAYAAN ASLI KOREA

Seni Tradisional

Musik

Pertunjukkan musik tradisional Korea mementingkan improvisasi, berjalan terus-menerus, serta sedikit jeda dalam setiap pertunjukkannya. Pansori contohnya, dapat berlangsung sampai lebih dari 8 jam dengan hanya satu penyanyi.
Kontras dengan perbedaan alunan musik barat, sebagian besar pertunjukkan musik tradisonal Korea dimulai dari gerakan (alunan) yang paling lambat sampai paling cepat.
Musik istana, Jeongak, pada zaman dahulu dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Jeongak dimainkan dengan sangat lambat, dengan hanya satu ketukan dalam setiap 3 detik. Ketukan ini diselaraskan dengan kecepatan nafas, sehingga berasa statis (monoton). Alat musik yang digunakan dalam pementasan Jeongak dibuat dari bahan alam, sehingga suaranya lembut dan tenang. Hampir semua alat musik tiup dibuat dari bambu, sedangkan alat musik petik memiliki senar yang dibuat dari sutra.
Pungmul adalah jenis musik rakyat Korea yang kencang dan ekspresif. Pungmul dikategorikan dalam jenis minsogak atau musik rakyat kebanyakan.
Alat musik tradisional Korea dapat dibagi menjadi alat musik tiup, petik (memiliki senar), dan perkusi. Beberapa jenis alat musik tiup: piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun. Alat musik petik: kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum.
Alat musik perkusi tradisional Korea sangat beragam, seperti kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya.Lihat Samulnori.

Tarian

Tari topeng Talchum
Seperti halnya musik, ada perbedaan dalam bentuk tarian antara rakyat kelas atas (tarian istana) dan kelas rakyat biasa. Tarian istana yang umum contohnya jeongjaemu yang dipentaskan dalam pesta kerajaan, ilmu yang dipentaskan dalam upacara Konfusius. Jeongjaemu dibagi dalam jenis yang asli dari Korea (hyangak jeongjae) dan jenis yang dibawa dari Tiongkok (dangak jeongjae). Tarian lainnya adalah tarian Shamanisme yang dipentaskan oleh dukun dalam upacara-upacara tertentu.

Lukisan

Lukisan Bodhidharma, karya Kim Myeong-guk
Lukisan paling awal yang ditemukan di Semenanjung Korea adalah jenis petroglif yang berasal dari zaman prasejarah. Dengan datangnya kebudayaan dan agama Buddha dari Cina, maka teknik melukis menjadi semakin beragam, namun tidak menghilangkan cara asli.
Objek-objek yang biasa dilukis umumnya dipengaruhi alam, contohnya pemandangan, bunga dan burung. Lukisan digambar dengan tinta diatas kertas pohon mulberi atau sutera.
Pada abad ke 18 berbagai teknik baru dikembangkan, terutama dalam menulis indah (kaligrafi) dan ukiran-ukiran cap.

Kerajinan tangan

Kerajinan tangan Korea umumnya dibuat untuk digunakan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan khas Korea umumnya metal, kayu, kain, tanah liat, kaca, kulit dan kertas.
Artefak kerajinan prasejarah seperti tembikar merah dan hitam memiliki banyak kesamaan dengan tembikar Tiongkok kuno yang ditemukan di sekitar wilayah kebudayaan Sungai Kuning.
Dalam masa dinasti Goryeo, pembuatan kerajinan yang menggunakan bahan perunggu kuningan (logam) kuningan berkembang pesat. Selain itu dinasti ini juga terkenal akan kerajinan seladon (keramik) yang indah.
Pembuatan kerajinan pada masa Dinasti Joseon berkembang pesat yakni kerajinan keramik, ukiran kayu, serta benda-benda furnitur.

Tembikar dan keramik

Seladon, keramik hijau Dinasti Goryeo.
Penggunaan tanah liat dalam masyarakat Korea sudah berlangsung sejak zaman neolitikum dalam bentuk pembuatan tembikar dan keramik. Kerajinan tembikar berkembang pesat pada masa Tiga Kerajaan terutama di kerajaan Silla. Untuk membuat seladon (cheongja) berwarna, digunakanlah proses deoksidasi, dimana seladon dibakar dalam tungku yang dibuat khusus. Permukaan seladon dihiasi dengan berbagai ukir-ukiran.
Seladon khas Dinasti Goryeo, yang berwarna giok hijau, sangat terkenal hingga saat ini. Dinasti Joseon juga mengembangkan kerajinan keramik putihnya (baekja). Beberapa dari keramik-keramik ini kini dijadikan harta nasional Korea Selatan.

Kehidupan

Rumah

Hanok, rumah tradisional Korea
Hanok tipe chogajip (rumah beratap jerami) di Desa Rakyat Korea, Seoul
Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi mempengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini.
Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.
Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.

Taman

Hyangwonjeong, sebuah taman di Gyeongbokgung, Seoul
Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Cina, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Cina dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang.
Taman-taman yang terkenal:

Pakaian

Hwarot, pakaian pengantin
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

 Kuliner

Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumi dan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.
Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.
Makanan kuil berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah, daun bawang, rocambole (sejenis bawang), bawang perai, jahe serta daging.
Makanan kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal karena sudah dapat dinikmati seluruh lapisan rakyat.
aq pnen k korsel

Teh

Darye, upacara teh Korea
Teh diperkenalkan di Korea dari Cina sejak lebih dari 2000 tahun lalu ketika agama Buddha disebarkan. Teh digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Bentuk kebudayaan teh bangsa Korea terukir dalam upacara teh Korea (Dado).

Festival

Kalender Korea didasarkan pada kalender lunisolar.[2]
Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panen pada masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar.[3] [4]
Festival terbesar di Korea antara lain:

Permainan

Permainan Yut
Banyak sekali permainan khas Korea seperti:

Situs Warisan Dunia

Ada beberapa situs-situs bersejarah Korea yang dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Kuil Jongmyo

Kuil Jongmyo yang terletak di jantung kota Seoul dijadikan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1995. Kuil ini dibangun untuk menyimpan tablet-tablet memorial anggota mendiang penguasa (Dinasti Joseon) yang didasarkan pada tradisi Konfusianisme. Setiap tahun pada bulan Mei diadakan upacara Jongmyo (Jongmyo Daeje) yang menampilkan upacara persembahan dan tarian. Pertama dibangun tahun 1394 dan terbakar tahun 1592 ketika Jepang menyerang Korea, lalu pada tahun 1608 dibangun kembali. Kuil ini berisi 19 buah tablet memorial para raja dan 30 tablet ratu yang ditempatkan di dalam 19 buah kamar.

Istana Changdeok

Changdeokgung atau “Istana Kebajikan Mulia” dibangun tahun 1405 dan musnah dilalap api pada tahun 1592 akibat invasi Jepang, dan direkonstruksi kembali pada tahun 1609. Lebih dari 300 tahun Istana Changdeok adalah pusat kedudukan kerajaan. Istana Changdeok dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1997.

Bulguksa

Bulguksa atau “Kuil Negeri Buddha” adalah kompleks kuil Buddha yang dibangun pada masa Silla Bersatu pada tahun 751 di kota Gyeongju. Beberapa Harta Nasional Korea Selatan yang berharga tersimpan di dalam kuil ini, seperti:
  • Seokguram, kuil dalam gua dengan patung Buddha dan ukiran-ukiran dari granit yang sangat indah
  • Pagoda Tabo dan Pagoda Seokga yang berarsitektur khas Silla, serta ruangan-ruangan kuil yang menjadi tempat peribadatan.
Bulguksa dan Seokguram merupakan Situs Warisan Dunia yang didaftarkan oleh UNESCO pada tahun 1995.

Tripitaka Koreana dan Haeinsa

Haeinsa adalah kuil Buddha tempat penyimpanan kitab suci Tripitaka Koreana. Dibangun pada tahun 802 M di puncak Gunung Gaya di propinsi Gyeongsang Selatan.
Tripitaka Koreana adalah kitab suci Buddha yang tersusun dari ukiran tulisan di blok-blok kayu, berjumlah 81.258 buah blok kayu yang tersusun rapi. Semua tulisannya diukir dalam aksara Cina (hanja).
Haeinsa menjadi daftar Warisan Dunia di UNESCO pada tahun 1995.

Hwaseong

Benteng Hwaseong adalah sebuah benteng yang dibangun pada masa Dinasti Joseon yang terletak di kota Suwon, propinsi Gyeonggi. Rekonstruksinya diselesaikan pada tahun 1796 dan melingkupi pada tanah yang datar dan bukit-bukit sepanjang 5,52 km. Benteng ini memiliki 4 gerbang utama, sebuah gerbang air, 4 gerbang rahasia, dan sebuah menara suar.
Benteng Hwaseong dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1997.

Situs dolmen Gochang, Hwasun dan Ganghwa

Situs Gochang, Hwasun dan Ganghwa adalah situs purbakala dan ratusan kuburan-kuburan kuno (dolmen) dari zaman megalitikum (dari sekitar tahun 1000 SM). Semenanjung Korea adalah salah satu tempat terbanyak di dunia yang memiliki situs dolmen. Situs-situs ini didaftarkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000.Wilayah Gyeongju
Wilayah historis kota Gyeongju dimasukkan dalam daftar UNESCO pada tahun 2000. Kota Gyeongju adalah ibukota kerajaan Silla dimana masih terdapat kompleks makam penguasa Silla yang berbentuk bukit-bukit besar. Wilayah Namsan terkenal akan artefak-artefak Silla yang berharga seperti mahkota emas, perhiasan, kuil-kuil Buddha, pagoda dan arca-arca yang umumnya berasal dari abad 7 sampai abad ke 10 Masehi.

Kompleks Makam Goguryeo

Kompleks Makam Goguryeo berada di wilayah negara Korea Utara, seperti di Pyongyang, propinsi Pyongan Selatan, dan kota Nampo (Hwanghae Selatan). Kompleks Makam Goguryeo ini terdiri dari 63 buah makam dan menjadi Situs Warisan Dunia pertama milik Korea Utara pada bulan Juli 2004.